Feeds:
Pos
Komentar

Archive for Oktober 25th, 2008

MATA KULIAH

MANAJEMEN KEUANGAN

Saat ini ku memasuki semester 3,wah bikin pusing banget!!masalahnya tugas-tugas semakin banyak, eh mata kuliahnya sulut pula.tapi ada satu mata kuliah yang….ya gak terlalu ku senangi sie,tapi setidaknya ku lumanyan suka,karna disamping mudah dosennya juga baik dan cakep.ya!!Managemen Keuangan,mata kuliah itu yang menurutku paling mudah diantara yang lain,masalahnya didalam hitungannya itu mudah,soal hafalannya pun iya,tidak sesulit yang lain.paling didalam Managemen Keuangan hanya ada materi yang simple tentang pengertian-pengertian dan perhitungan dengan rumus-rumus yang mudah dimengerti dan dipahami siapa aja.itulah sebabnya mengapa ku bisa suka dengan mata kuliah ini.didalam Managemen Keuangan ini biasanya berisi tentang masalah-masalah yang sering dihadapi manajer keuangan,manajemen modal kerja dan tujuan modal kerja,konsep-konsep modal kerja terbagi menjadi 3 yaitu konsep kuantitatif,konsep kualitatif,konsep fungsional.kegiatan utama manajer keuangan,masalah pembelanjaan,ukuran kinerja keuangan ada 4,yaitu likuiditas,solvabilitas,rentabilitas,dan aktivitas.kebijakan modal kerja ada 2 tipe:kebijakan konservatif,kebijakan agresif.soal perhitungan biasanya berisi tentang neraca yang didalamnya terdapat aktiva,aktiva sendiri terbagi menjadi 2 lancar dan tak lancer.pasiva terdiri dari hutang dan modal.modal sendiri masih terbagi yatu ada modal  kerja riil,modal kerja potensial.ada laporan laba/rugi berisi tentang penjualan,hpp,biaya-biaya,pajak,dan masih banyak lagi.saat ini baru itu yang ku dapat.

 

Read Full Post »

RESEP MASAKAN

meat sauce farfalle

Posted by kireina under Pasta , Daging Sapi
No Comments 

 

sumber : “speed cooking” – kumpulan resep food processor national, dengan sedikit modifikasi

bahan :

  • farfalle 300 gr
  • daging giling 300 gr
  • bawang bombay 200 gr (1 butir, ukuran sedang)
  • wortel 100 gr (setengah batang, ukuran sedang)
  • paprika 2 buah
  • bawang putih 1 siung
  • tomat 500 gr
  • garam, merica, italian herbs : secukupnya
  • minyak zaitun (olive oil) 1 sendok makan
  • jika suka pedas, dapat ditambahkan cabai merah yg diiris tipis

cara membuat :

  1. kupas bawang bombay, wortel, bawang putih, potong kecil-kecil (jika memungkinkan, campur semuanya dalam food processor, proses selama 20 detik). iris tipis paprika.
  2. panaskan minyak zaitun, tumis cabai merah (jika suka). masukkan campuran no.1, aduk rata.
  3. masukkan daging giling, masak hingga daging matang.
  4. rebus farfalle hingga al dente, masukkan ke dalam saus. aduk rata.
  5. sajikan selagi hangat. jika suka, taburkan keju parmesan.

 

Read Full Post »

Energi merupakan penggerak penting roda perekonomian dunia. Tak heran jika krisis harga minyak dunia menjelma menjadi krisis ekonomi global. Ini terjadi karena meningkatnya permintaan tidak dibarengi dengan peningkatan kemampuan produksi. Padahal, permintaan dunia dari taun ke tahun meningkat rata-rata 1,5 % atau sekitar 85 juta barel per hari. Hal ini diperparah dengan semakin menipisnya cadangan minyak bumi serta rendahnya angka keberhasilan dalam eksplorasi ladang minyak baru.Ketergantungan yang sangat tinggi terhadap konsumsi minyak bumi menyeret rakyat ke dalam posisi yang semakin terjepit. Terutama bagi rakyat kecil yang semakin tidak bisa bernafas. Kondisi ini setidaknya menyebabkan penurunan pendapatan riil di tingkat rumah tangga dan kepastian bagi usaha kecil menengah. Sektor transportasi mengalami guncangan. Para nelayan me’rumah’kan kapalnya karena tidak sanggup lagi membeli solar.

Jika memang pemerintah berdalih demi untuk menyelamatkan APBN-P 2008 , mengapa harus mengorbankan rakyat kecil dengan cara mengurangi subsidi BBM? Apakah tidak ada pemikiran lain yang bersifat jangka panjang? Karena itu, sekarang saatnya pemerintah menyusun rencana teknis dan target pengurangan penggunaan energi minyak ke renewable energy. Inilah yang tak pernah dilakukan pemerintah secara serius.

Ini terbukti dari ketidakseriusan dalam mewujudkan “Kebijakan Energi Nasional” pada tahun 2006. Dalam rumusannya, pemerintah mentargetkan proporsi pengurangan penggunaan energi minyak dari 52% menjadi hanya 20% pada tahun 2025. Kebijakan energi nasional tersebut juga mencanangkan proporsi penggunaan gas menjadi 30%, batubara 33%, dan renewable energy menjadi 17% di tahun 2025. Renewable energy yang dimaksud terdiri dari 5% biofuel 5% geothermal, 5% biomass-nuklir-hydrosolar-windpower dan 2% coal liquefaction.

Sebagai gambaran, setiap kenaikan harga minyak US$ 1/barrel, subsidi BBM bertambah Rp 3,15 triliun dan subsidi listrik bertambah Rp 620 milyar. Jadi, pemerintah harus mengeluarkan Rp 200 triliun per tahun untuk mensubsidi BBM dan listrik pada harga minyak US$ 90/barrel.

Ke depan, pemerintah harus lebih konsen mengembangkan energi alternatif. Misalnya, pengembangan geothermal. Cadangan energi geothermal di Indonesia saat ini mencapai sekitar 27 GWE atau setara dengan 12 billions barrel minyak. Sayangnya, pengembangan geothermal masih terganjal batasan harga jual listrik yang tak boleh lebih dari US$ 0,05 per KwH. Karena itu diperlukan insentifitas pada pengembangan geothermal, baik dari sisi fiskal mau pun struktur tarif.

Masih banyak sumber-sumber energi alternatif yang belum dieksplorasi oleh pemerintah, seperti tenaga nuklir berbahan baku uranium yang melimpah. Juga batubara termasuk derivatif product seperti CBM (Coal Bed Methane) yang saat ini diperkirakan memiliki cadangan yang sanagt besar. Dan sederatan energi alternatif lainnya seperti tenaga surya, microhydro, biodiesel, biogas, kincir, energi gelombang pasang dan angin. Yang dibutukan sekarang adalah kesediaan pemerintah mengakselerasi pengembangan energi alternatif dengan menggandeng potensi intelektual kampus. Sehingga tidak ada kata lain selain TOLAK KETERGANTUNGAN BBM.

 

Read Full Post »